Angan terkadang tidak seperti kenyataan
Bayang keindahan kehidupan selalu didambakan setiap orang, dengan sejuta harapan, impian mengelayut dihati . bahkan ada yang mengira bayangan tersebut adalah sebuat realita yang sudah terjadi. Dari situlah ia menceritakan kepada oarang lainnya apa yang ada dalam angannya tersebut, karena bayangan tersebut berupa keindahan, cerita cerita menarik, maka tak jarang mendapatkan ucapan selamat mengalir dari orang tempat bercerita tersebut.adakalanya ia mengatakan engkau beruntung, oarang yangberbahagia, hebat....dan seterusnya.
Benarkah seperti itu takkala bayangan hayal itu seprti yang terjadi dialam nyata?
seperti apakh contohnya dalam realita kehidupan ?
Bagaimana seharusnya sikap kita takkala kenyaatn itu berbeda dengan angan yang kita impikan?
(ikuti kisah kisah menarik dari tulisan ini selanjutnya....bersambung)
KOMUNITAS MENULIS GURU KARIMUN
Menulis itu kebutuhan.Jadi, tulislah sesuatu yang mudah, yang dikuasai, dan yang sederhana.
Jumat, 12 Juni 2015
Rabu, 22 April 2015
PUISI BUATAN SENDIRI LAGI
SUAMIKU
(DEDI
WAHYUDI)
DI
DALAM HATIKU HANYALAH ENGKAU CINTAKU
ENGKAU
SAJA TIADA YANG LAIN
DEDI
ADALAH NAMAMU
INGIN
KU RAJUT KEBERSAMAAN SELALU DENGANMU
WALAUPUN
HALANGAN DAN RINTANGAN MENGHADANG
AKAN
KU TERJANG ONAK DAN DURI
HIASI
RUMAH KITA DENGAN CINTA ILAHI
YANG
SELALU BERSEMI HINGGA MAUT MENJEMPUT KITA
UNTUKMU
DAN BUAH HATI KITA
DAMAI
SELALU
ITULAH
YANG KUMAU
WONOSARI, 22 APRIL 2015
Selasa, 21 April 2015
PUISI PERJUANGAN
DIBALIK SERUAN PAHLAWAN
Oleh Zshara Aurora
Kabut,
Dalam kenangan pergolakan bumi pertiwi
Mendung,
Pertandakah hujan deras
Membanjiri asa yang haus kemerdekaan
Dia dan semua yang ada menunggu keputusan sakral
Serbu....
Merdeka atau mati.. Allahu Akbar
Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa
Dalam serbuan bambu runcing menyatu
Kau teruskan bunyi-bunyi ayat suci
Kau teriakan semangat juang demi negeri
Kau relakan terkasih menahan terpaan belati
Untuk ibu pertiwi..
Kini kau lihat,
Merah hitam tanah kelahiranmu
Pertumpahan darah para penjajah keji
Gemelutmu tak kunjung sia
Lindungan-Nya selalu dihatimu
Untuk kemerdekaan Indonesia abadi..
Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa
Dalam serbuan bambu runcing menyatu
Kau teruskan bunyi-bunyi ayat suci
Kau teriakan semangat juang demi negeri
Kau relakan terkasih menahan terpaan belati
Untuk ibu pertiwi..
Kini kau lihat,
Merah hitam tanah kelahiranmu
Pertumpahan darah para penjajah keji
Gemelutmu tak kunjung sia
Lindungan-Nya selalu dihatimu
Untuk kemerdekaan Indonesia abadi..
Langganan:
Postingan (Atom)